Jumat, 20 Februari 2009

ROBOT HAMIL UNTUK KEHAMILAN



Robot Hamil untuk Latihan Persalinan
Info terbaru yang diperoleh dari pertemuan rutin institusi kesehatan bulan desember kemarin, bahwa nantinya jumlah target pertolongan perslinan di pendidikan AKADEMI KEBIDANAN tidak lagi sejumlah 50 pertolongan persalinan mandiri melainkan akan di minimalkan, dengan alasan bahwa manusia hidup, khususnya ibu yang sedang dalam masa inpartu adalah bukan bahan percobaan untuk mahasiswa. Jadi sekarang akan dikembangkan robot hamil yang nantinya akan membantu mahasiswa atau siswa bidan, perawat, kedokteran melakkan latihan pertolongan persalinan.

Cara baru untuk melatih kemampuannya membantu proses persalinan ini tanpa risiko, mereka bisa bebas berlatih mengeluarkan bayi dari kandungan menggunakan sebuah robot peraga.
Robot yang diberi nama Noelle ini memodelkan seorang ibu hamil dan bayi yang ada di dalam kandungannya. Robot juga bisa mengeluarkan respon,
“Dengan alat simulasi latihan ini, kita dapat melakukan tidak hanya persalinan normal, tapi juga kelahiran yang lebih rumit seperti kelahiran sungsang atau melalui operasi caesar,”mahasiswanya kini dapat berlatih dengan situasi yang mirip kelahiran sebenarnya menggunakan manekin ini.
Robot bayi yang ada di dalam kandungan manekin dilengkapi lampu di pipi dan tangannya. Apabila lampu berwarna biru menunjukkan proses kelahiran tidak aman sehingga bayi terancam dan jika menyala berwarna merah muda berarti kelahiran sukses.
Noelle, adalah robot hamil yang mirip wanita hamil sesungguhnya.
Permintaan akan robot mannequin full-sized dan pirang ini meningkat karena beberapa metode persalinan lama mulai ditinggalkan. Bagi mahasiswa kedokteran, untuk mempelajari metode baru tentu lebih baik membuat kesalahan pada robot senilai US$ 20 ribu ketimbang pada wanita sesungguhnya.
Institute of Medicie, National Academy of Sciences memperkirakan sebanyak 98 ribu pasien di Amerika meninggal tiap tahunnya akibat kesalahan medis yang sebenarnya bisa dicegah.
Noelle, yang dibuat oleh perusahaan yang berbasis di Miami, Gaumard Scientific Co. Inc ini harganya berkisar dari US$3.200 untuk model standar hingga US$20 ribu yang cocok untuk simulasi kelahiran.
Robot ini dapat diprogram untuk berbagai komplikasi dan dilasi cervix. Selama beberapa jam berbagai tindakan dapat dilakukan terhadap Noelle, lalu melahirkan bayi atau mengalami kelahiran yang tidak diharapkan dalam waktu sekejap.
Bayi yang dilahirkannya berupa bayi plastik yang dapat berubah warna, dari bayi sehat berwarna merah muda hingga ‘bayi’ yang meninggal kebiruan akibat kekurangan oksigen.
Noelle maupun bayi mannequin ini dihubungkan ke sebuah monitor computer untuk memantau tanda-tanda vital.
Noelle juga dapat memiliki denyut jantung yang nyata, dapat mengeluarkan urin dan bernafas. Jika ia mengalami pendarahan, akan ada sejumlah darah seperti layaknya jika terjadi kelainan saat persalinan.
Menggunakan robot ini merupakan cara yang efektif untuk mempelajari bagaimana menangani pasien tanpa harus membahayakan pasien sesungguhnya

Ini jauh lebih membantu latihan persalinan daripada hanya membaca dari buku atau kuliah sebelum mencoba pertama kalinya langsung kepada pasien. Setiap kali seorang mahasiswa berlatih, mahasiswa lainnya ikut berkerumum di sekelilingnya untuk mengamati aman tidaknya persalinan dengan melihat perubahan pada sensor-sensornya.
Noelle yang dikembangkan Gaumard Scientific Co. yang berpusat di Miami, AS tersedia dengan harga 20 ribu dollar AS. Robot ini hanya dibuat 2.000 buah dan telah terjual sekitar 400 unit di AS.
(Sumber: reuters)
nah, kabar baiknya.., Poltekes kebidanan di Indonesia akan diberikan sumbangan robot ini dari WHO, jadi mereka akan mulai menerapkan latihan persalinan dengan menggunakan robot ini, jadi mahasiswa akan dikatakan layak terjun menolong persalinan secara nyata kalau dia sudah mahir menolong persalinan deangan robot ini, tapi kalau belum mahir mereka tidak akan diijinkan untuk melakukan pertolongan pasien secara nyata, dan untuk pengalaman secara nyata, mahasiswa tidak lagi diwajibkan melakukan target pertolongan persalinan dalam jumlah banyak tapi cukup beberapa kali. Diharapkan nantinya mereka akan terlatih sendiri saat berkali-kali menolong persalinan mandiri secara nayata pada saat dia sudah menjadi bidan atau bekerja.
Berita buruknya, intitusi kebidanan swasta yang ingin mengembangkan kualitas siswanya harus merogoh kocek dalam untuk memiliki robot ini. Tantangannya MAMPUKAH MEREKA ???
mudah-mudahan……

DIarsipkan di bawah: kuliahbidan