Kamis, 28 Oktober 2010

Inspirator Kesekian

Sibalung, 2010

...
Bahagianya melihat tawa lepas nan riang dari segerumbul bocah bocah sibalung di balik kaca jendela kamarku. Ku perhatikan satu persatu mimik mereka, ahh senangnya saat menjadi seperti mereka...masa dimana blum ada beban berat terpikul dalam pundak, saat belum mengenal cinta pada lawan jenis yg terkadang membuat dada menjadi sesak, saat hanya dituntut oleh org tua untk hafal suratan pendek, rajin mengaji di TPQ, dapat rapor bagus di tiap caturwulan...dan setelahnya ku dapatkan sepatu, tas, boneka, atau bahkan sepeda baru...
Gurat keceriaan itu serasa tulus mengembang dari bibir merah bocah bocah itu.
Nampak seorang bocah datang dari arah samping kebun rumah, dgn sigap ia berlari menuju ke arah gerumbulan teman2nya...dgn suara khasnya ia menyapa temanya satu persatu..danar, yuni, akbar, yusuf, dafa. Bergabunglah sekarang dia dgn bocah2 yg sedari tadi berkutat pada permainan mereka.
Selintas ku melihatnya..ya dia bkn seperti anak normal pada mestinya. Tapi ku hiraukan, dan kukembalikan pandanganku pada setumpuk kertas yg bertengger di meja kamar. Suara2 gemuruh bocah2 masih terdengar dr sisi ku duduk menapaki tugas2 yg kejar deadline. Sentak ku terkejut pada apa yg sedari tadi aku dengar..ya.. Anak syndrom down yg td ku lihat kini asyik memainkan dadu, kemudian menjalankan bijinya sambil berhitung..1234567, berhenti di Dana Umum, lantas ia ambil dan dbacanya lantang "selamat anda mendapat 5000 dari bank". subhanallah.. Apa yg kini sdg ku saksikan?

Hari2 berlalu di lingkungan baru ku ini. Sambil ku perhatikan gaya bicara, sikap dan kecerdasan nya yg stiap hari membuat kekaguman ku padanya bertambah..
Ketika ku bercakap dgn nya..ah siapa yg kan mengira kalau yg sdg ku ajak bicara adalah anak dgn syndrom down.
Dgn usia yg hmpir sama dgn ku... Dia sama cerdas nya dgn anak usia 8 tahun.
Selain pandai berhitung, dy jg mengerti dgn baik yg dsampaikan lawan bicaranya..
Mungkin dy memang tak sehebat anak 5th penderita syndrm down bernama Dewa yg sdh bisa menulis sebuah buku, dan mampu mempelajari materi ekonomi kelas S1. Tp dy lain, dy bkn berasal dr orang tua yg kaya dan berpendidikan. Dy cuma anak pedagang soto keliling.. Namanya Zaenal.. Ya Zaenal.
Inspirator kesekian.